Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bank Soal PAI Bab Sejarah Kekhalifahan Daulah Bani Abbasiyyah


Berdasarkan kurikulum terbaru, yakni kurikulum merdeka atau KOSP, pada PAI untuk SMP terdapat materi tentang sejarah kekhalifahan dinasti Abbasiyyah. Untuk menguji ketuntasan dan pemahaman siswa terhadapa materi tersebut, diadakanlah ujian baik formatif atau sumatif. 

Berikut kumpulan aoal PAI Bab "Meneladani Produktivitas dalam Berkarya dan Semangat Literasi Masa Keemasan Islam Era Daulah Abbasiyah (750-1258 M)".

Bank Soal PAI Bab Sejarah Kekhalifahan Daulah Bani Abbasiyyah
Kertas Ujian

I. Berilah Tanda Silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang paling tepat.

1. Perhatikan pernyataan berikut!

(1) Menjadi khalifah setelah merebut kekuasaan dari Bani Umayah

(2) Nasabnya bersambung sampai Nabi Muhammad saw

(3) Menjadi khalifah dalam waktu lima tahun

(4) Pendiri Daulah Abbasiyah

Fakta sejarah tentang Abu al-Abbas ditunjukkan oleh nomor ....

A. (1), (2), dan (3)

B. (1), (2), dan (4)

C. (1), (3), dan (4)

D. (2), (3), dan (4)

 baca juga :

Soal Latihan PAI Bab Indahnya Beragama Secara Moderat

2. Perhatikan pernyataan berikut!

(1) Diberi nama resmi Madīnat al-Salām

(2) Dijadikan ibu kota pemerintahan pada masa Abu al-Abbas

(3) Dibangun oleh Khalifah al-Mansur

(4) Disebut sebagai kota bundar

Fakta sejarah tentang kota Baghdad terdapat pada nomor ....

A. (1), (2), dan (3)

B. (1), (2), dan (4)

C. (1), (3), dan (4)

D. (2), (3), dan (4)

 

3. Perhatikan pernyataan berikut!

(1) Seni industri yang berkembang di Baghdad adalah seni permadani dan keramik

(2) Seni yang berkembang pada masa Daulah Abbasiyah diantaranya arsitektur, patung, lukis, kaligrafi, indurtri, dan musik

(3) Penguasa Abbasiyah melarang seni patung dan lukis karena berisikan gambar makhluk bernyawa

(4) Khalifah Harun al-Rasyid pernah menyelenggarakan suatu festival di Baghdad yang dimeriahkan oleh dua ribu penyanyi.

Fakta sejarah tentang perkembangan seni di kota Baghdad ditunjukkan oleh nomor ...

A. (1), (2), dan (3)

B. (1), (2), dan (4)

C. (1), (3), dan (4)

D. (2), (3), dan (4)

 

4. Perhatikan pernyataan berikut!

(1) Didirikan oleh Khalifah Harun al-Rasyid

(2) Dikembangkan oleh Khalifah al-Makmun

(3) Awalnya perpustakaan pribadi Khalifah al-Mansur

(4) Menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia pada masa al-Muktasim

Fakta sejarah tentang Bayt al-Ḥikmah ditunjukkan oleh nomor ....

A. (1), (2), dan (3)

B. (1), (2), dan (4)

C. (1), (3), dan (4)

D. (2), (3), dan (4)

 

5. Perhatikan narasi berikut!

Daulah Abbasiyah memberikan perhatian yang besar kepada para penerjemah buku. Mereka mendapatkan fasilitas dan sarana yang memadahi dari para penguasa untuk mengembangkan kegiatan penerjemahan dan keilmuan. Salah satu di antaranya adalah seorang penerjemah yang bernama Hunayn ibn Ishaq.

Fakta tentang sosok yang disebut dalam narasi yang tidak benar adalah ....

A. Menerjemahkan buku bahasa Yunani ke bahasa Syria

B. Beragama Kristen Nestorian

C. Berasal dari golongan Sābi‘īn

D. Bekerja di Bayt al-Ḥikmah

 

6. Perhatikan narasi berikut!

Para penguasa Daulah Abbasiyah di masa keemasan memiliki perhatian yang besar terhadap perkembangan Bayt al-Ḥikmah. Mereka menjadikan Bayt al-Ḥikmah sebagai pusat ilmu pengetahuan dunia.

Para khalifah tersebut adalah sebagai berikut, kecuali ....

A. al-Mansur

B. al-Rasyid

C. al-Makmun

D. al-Muktasim

 

7. Perhatikan narasi berikut!

Pada masa Abbasiyah para penerjemah buku memiliki tempat yang istimewa di mata para penguasa. Mereka mendapatkan fasilitas yang sangat memadai sebagai imbalan atas pekerjan mereka dalam menerjemahkan buku dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

Berikut ini yang bukan perlakuan para penguasa terhadap mereka adalah ....

A. Mendapat upah menerjemahkan buku berupa uang dinar seberat buku yang diterjemahkan

B. Mendapatkan gaji pokok dalam profesinya sebagai penerjemah

C. Mendapatkan fasilitas pengembangan diri di Bayt al-Ḥikmah

D. Diangkat sebagai pejabat di istana khalifah

 

8. Perhatikan narasi berikut!

Para penguasa Daulah Abbasiyah memberikan kebebasan kepada pemeluk agama non Islam untuk menjalankan agamanya sesuai dengan keyakinan masing-masing. Mereka juga diberi kesempatan untuk ikut aktif dalam membangun peradaban ilmu pengetahuan pada saat itu.

Berikut ini yang bukan bagian dari peran aktif tersebut adalah ....

A. Kaum Kristen Nestorian banyak terlibat dalam proyek penerjemahan dari bahasa Yunani

B. Kaum Sābiīn (penyembah matahari) berperan dalam pengembangan seni kaligrafi

C. Kaum Kristen Nestorian berperan dalam mengembangkan seni mural

D. Kaum Sābiīn (penyembah matahari) terlibat aktif dalam penerjemahan

 

9. Perhatikan narasi berikut!

Masa keemasan era Daulah Abbasiyah tidak hanya berbicara tentang kesuksesan umat Islam. Ada peran-peran umat non-Islam yang berkontribusi besar terhadap masa keemasan itu. Di antaranya adalah peran para penerjemah yang beragama Kristen Nestorian ataupun kaum

Sābiīn.

Nilai keteladanan yang terdapat pada narasi tersebut adalah ....

A. Moderasi umat beragama

B. Toleransi antar umat beragama

C. Keharmonisan intelektual

D. Hubungan antar umat beragama

 

10. Perhatikan narasi berikut!

Berkembangnya Bayt al-Ḥikmah sebagai pusat ilmu pengetahuan dunia berawal dari tradisi penerjemahan buku yang berkembang dalam di wilayah Abbasiyah. Membaca dan menerjemahkan buku serta mendirikan perpustakaan menjadi gaya hidup masyarakat pada saat itu. Masyarakat hidup dalam keadaan sejahtera sehingga memiliki kesempatan untuk

membaca ataupun menerjemahkan buku. Hal itu merupakan kesadaran bahwa kemajuan dapat dicapai dengan kesungguhan.

Nilai keteladanan yang terdapat pada narasi tersebut adalah ....

A. Literasi pangkal kemajuan

B. Kesejahteraan pangkal literasi

C. Literasi pangkal kesejahteraan

D. Kesejahteraan pangkal kemajuan

 

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Bani Abbas berhasil mengembangkan Daulah Abbasiyah setelah berhasil merebut kekuasaan dari Daulah Umayah. Mengapa mereka melakukan hal itu?

2. Daulah Abbasiyah berhasil mengembangkan kota Baghdad sebagai pusat peradaban dunia. Bagaimana cara mereka melakukannya?

3. Daulah Abbasiyah berhasil mengembangkan Bayt al-Ḥikmah sebagai pusat ilmu pengetahuan dunia. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan keberhasilan itu?

4. Di balik keberhasilan Daulah abbasiyah mencapai masa keemasan, terdapat keharmonisan intelektual atar umat beragama. Bagaimanakah gambaran keharmonisan tersebut?

5. Keteladanan apakah yang bisa diambil dari keharmonisan intelektual antar agama untuk kehidupan kebangsaan di Indonesia?