Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal Jawaban SMK Pelayaran Nautika Kapal Niaga Terbaru




Soal Jawaban SMK Pelayaran Jurusan Nautika Kapal Niaga Terlengkap





  1. Pada peta laut nomr peta tertera pada : a. bagian atas dan bawah peta

  1. bagian tengah peta

  2. pojok kiri atas dan kanan bawah peta

  3. katalog peta

  4. peta nomor 1


  1. Sedangkan nama peta terdapat pada : a. pojok kiri atas dan kanan bawah peta

  1. tempat yang paling baik dan tidak menutupi keterangan-keterangan penting maupun daerah lalu- lintas

  2. di sembarang tempat asalkan rapih dan bagus

  3. peta induknya

  4. bagian tengah atas


  1. Skala peta terdapat pada :

    1. di bawah nama peta

    2. pojok kiri bawah

    3. bagian bawah dari nomor peta

    4. bagian yang mudah dilihat

    5. semua benar


  1. Jika ingin memesan peta , seorang navigator umumnya hanya memberikan keterangan tentang : a. nama peta

  1. nomor peta

  2. skala peta

  3. negara yang menerbitkan

  4. semua betul


  1. Skala lintang antara lain digunakan untuk : a. menentukan haluan kapal

  1. mengukur jarak di semua tempat

  2. menentukan posisi kapal

  3. mengukur jarak pada lokasi yang terdekat dengan lintang tersebut

  4. menghitung kecepatan kapal


  1. Bagan pengendalian kebakaran harus dipasang secara tetap pada semua kapal agar bisa dijadikan a. Petunjuk bagi seluruh penumpang

  1. Petunjuk bagi perwira kapal

  2. Petunjuk bagi Anak Buah Kapal (ABK)

  3. Petunjuk bagi setiap orang di atas kapal


  1. Dari bagan pengendalian kebakaran di kapal berikut ini ada tiga buah bagan yaitu

    1. Alarm kebakaran, alat pemadam kebakaran dan sistem pendeteksian

    2. Sekoci penolong, rakit penolong dan radio jinjing

    3. Instalasi percik, alat pernafasan dan line throuwing aparatus

    4. Lintas darurat, pusat komando dan tali penolong


  1. Sijil keadaan darurat harus diletakkan pada tempat a. Ruang perwira

  1. Ruang ABK

  2. Semua ruang yang mudah dilihat

  3. Ruang yang mudah terbakar


  1. Sijil keadaan darurat memuat tugas-tugas yang diberikan kepada

  1. Seluruh penimpang

  1. Perwira kapal

  2. Penumpang dan anak buah kapal

  3. Anak buah kapal


  1. Untuk memasuki daerah terbakar di kapal, setidak-tidaknya petugas memiliki 3 macam alat berikut

  1. Sepatu anti api

  2. Alat pelindung pernafasan, senter dan kapak

  3. Kapak, sarung tangan dan senter

  4. Baju tahan api, alat pelindung pernafasan dan senter


  1. Petugas yang menggunakan tali keselamatan harus mengerti tentang penandaan (signalling) yang sudah disepakati, misalnya satu tarikan artinya

  1. Saya aman, jangan khawatir

  2. Saya aman dan tolong diulur talinya saya akan masuk lagi

  3. Saya aman, tolong tarik, saya akan keluar

  4. Saya tidak aman, tolong keluarkan saya


  1. Kemampuan penanggulangan bahaya kebakaran di atas kapal di atas kapal tergantung dari

  1. Masing-masing awak kapal mengetahui tugasnya

  2. Setiap awak kapal mengerti peran bahaya kebakaran

  3. Sering tidaknya diadakan latihan bahaya kebakaran

  4. Tersedianya alat pemadam kebakaran


  1. Agar timbulnya kebakaran di atas kapal dapat diketahui segera, maka

  1. Diadakan sitem penjagaan yang ketat dan dipasang alat deteksi kebakaran secara otomatis

  2. Kapal diawaki yang cukup

  3. Ada ruang kontrol kebakaran

  4. Setiap awak kapal harus terbiasa menggunakan alat pemadam kebakaran yang benar


  1. Bila seorang awak kapal menemukan adanya kebakaran, maka tindakan awal yang dilakukan adalah

  1. Berteriak kebakaran

  2. Membunyikan alarm yang berada terdekat dengan kebakaran

  3. Memadamkan kebakaran dengan alat yang sesuai

  4. Menyelamatkan diri terlebih dahulu


  1. Upaya pencegahan terhadap bahaya kebakaran harus dilakukan secara ketat karena

  1. Ruang kapal sempit

  2. Korban tidak dapat berlindung

  3. Penanggulangan kebakaran di kapal sangat sulit

  4. Alat pemadam terbatas


  1. Unsur-unsur sistem pemadam api tetap yang lengkap adalah

a. Memiliki sistem deteksi, alarm dan pemadam b. Memiliki sistem yang paling baik

c. Memiliki sistem pemadam dan alarm d. Memiliki lampu indikator kebakaran


  1. Faktor yang harus diperhatikan pada saat pertama akan memasang sistem pemadam api tetap adalah








  1. Murah harganya

  2. Klasifikasi kebakaran yang mungkin terjadi di suatu ruangan di kapal

  3. Mudah dioperasikan d. Mudah perawatannya


  1. Saat terjadi kebakaran di atas kapal di pelabuhan maka cara pemadaman dari darat adalah

  1. Langsung memasukkan selang kebakaran ke dalam ruangan yang mengalami kebakaran

  2. Menyemprotkan air dari dermaga pelabuhan c. Menyambung selang pemadam pada selang International Ship/Shore Connection

d. Mengerahkan fire brigade di darat


  1. Kode warna yang menyatu dengan kepala sprinkler menyatakan kisaran suhu suatu ruangan, warna tersebut antara lain

a. Biru, kuning dan merah b. Merah, putih dan kuning c. Putih, biru dan hijau

d. Tidak berwarna putih dan kuning


  1. Pompa kebakaran di atas kapal digerakkan dengan dua cara yaitu cara mekanis dan cara elektris dari induknya. Kelemahan cara ini bila bagian induknya mengalami kebakaran maka mengakibatkan

  1. Sulit diperbaiki

  2. Sulit melakukan pemadaman kebakaran

  3. Kebakaran di ruang yang rawan sulit dihindari

  4. Fatal, karena semua sistem pompa menjadi lumpuh


  1. Untuk mencegah bahaya kebakaran di tempat yang rawan perlu dilaksanakan

  1. Penjagaan ketat

  2. Memasang instalasi pemadam otomatis c. Memyediakan pompa cadangan

d. Menyediakan APAR


  1. Pompa kebakaran darurat untuk kapal barang dengan isi kotor 2000 ton lebih harus dapat megeluarkan semprotan jet sebanyak

a. 1 buah b. 5 buah c. 4 buah d. 2 buah


  1. Pompa kebakaran darurat harus dicoba setiap 1 minggu dan dicatat pada

  1. Buku harian dek

  2. Buku harian mesin c. Buku harian radio

d. Buku harian nakhoda


  1. Pemadam kebakaran dari tepung kimia dapat memadamkan jenis api

a. Kelas A dan B b. Kelas B dan C

c. Kelas A, B dan C d. Kelas D dan A


  1. Pemasangan alat pemadam kebakaran dry chemical otomatis pada ruangan yang luas bias a. 1 buah

b. lebih dari 1 buah c. lebih dari 2 buah d. 3 buah


  1. Cara mendapatkan peta laut Indonesia antara lain dengan cara :

  1. membeli di toko buku

  2. memesan di agen-agen pelabuhan utama

  3. membeli di toko yang menjual alat-alat keselamatan kapal

  4. meminjam di perpustakaan sekolah

  5. semua benar


  1. Peta laut dengan skala 1 : 80.000 adalah termasuk

 jenis peta laut :

  1. peta samudera

  2. peta jelajah

  3. peta ichtisar

  4. katalog peta

  5. peta pantai


  1. Isi dari Buku Kepanduan Bahari antara lain : a. perhatian untuk berita kapal

  1. keterangan-keterangan terperinci dari suatu daerah

  2. keterangan-keterangan yang berhubungan dengan peta laut

  3. hanya a dan c yang benar

  4. a, b dan c benar


  1. Pada lajur 1 Daftar Suar Indonesia, nomor urut suar Indonesia dicetak :

  1. huruf biasa

  2. huruf tebal

  3. huruf miring

  4. huruf capital

  5. semua sama artinya


  1. Tingginya air pasang atau air surut hanya penting artinya bagi kapal-kapal yang berlayar di perairan : a. laut lepas

  1. pantai

  2. pedalaman

  3. b dan c betul

  4. a dan b betul


  1. Bila bulan dan matahari berada di satu sisi bumi maka permukaan bumi yang berhadapan dengan bulan akan mengalami :

  1. pasang purnama

  2. pasang perbani

  3. pasang surut

  4. pasang harian tunggal

  5. pasang harian ganda


  1. Buku-buku publikasi navigasi yang diterbitkan oleh HIDRAL antara lain :

  1. peta laut dunia

  2. NTM

  3. BPI

  4. berita keamanan pelayaran

  5. peta pandu


  1. Peta pandu berguna bagi navigator untuk :








  1. membantu kapal memasuki pelabuhan

  2. memilih route-route pelayaran yang paling baik, singkat dan aman

  3. memandu kapal menuju dermaga

  4. a dan b betul

  5. b dan c betul


  1. NEMEDRI berisi keterangan-keterangan tentang : a. cara menentukan haluan yang baik

  1. cara mengemudikan kapal agar selamat dan efisien

  2. daerah-daerah yang berbahaya karena ranjau

  3. nama-nama perairan dengan arus yang berbahaya

  4. ketentuan-ketentuan bagi pelayaran luar negeri


  1. ATT adalah :

  1. kepanjangan dari Admiralty Tide Tables

  2. daftar pasang-surut dunia

  3. diterbitkan dalam 3 jilid yang meliputi seluruh dunia

  4. a, b dan c betul

  5. a, b dan c salah


  1. Stabilitas kapal sangat tergantung kepada faktor yang mempengaruhinya yaitu :

  1. Jenis kapal

  2. Pengaruh luar (angin, ombak dan sebagainya)

  3. Bahan kapal

  4. Jenis muatan


  1. Stabilitas erat hubungannya dengan bentuk kapal, muatan, draft, dan ukuran dari nilai GM. Dalam hal ini titik M tergantung kepada:

  1. Jenis kapal

  2. Bentuk kapal

  3. Muatan

  4. Bahan kapal


  1. Pusat gravitasi bervariasi posisinya tergantung pada:

  1. Muatan

  2. Bentuk kapal

  3. Jenis kapal

  4. Bahan kapal


  1. Kaitannya dengan bentuk dan ukuran kapal , maka dalam menghitung stabilitas kapal sangat tergantung dari beberapa ukuran pokok yang berkaitan dengan

  1. dimensi pokok kapal

  2. panjang kapal

  3. lebar kapal

  4. tinggi kapal


  1. Stabilitas melintang kapal dapat dibagi menjadi

  1. Sudut senget kecil (00-150) dan sudut senget besar (>150)

  2. Sudut senget kecil, sedang dan besar

  3. Sudut senget kecil, sedang, besar dan maksimum

  4. Sudut senget kecil dan tak terbatas


  1. Pada umumnya kapal hanya menyenget kecil saja (00-150), sedangkan senget-senget besar disebabkan oleh beberapa keadaan yaitu :

  1. Oleng besar atau gaya dari dalam seperti GM negative

  2. Oleng besar atau gaya dari dalam seperti GM positif

  3. Oleng besar atau gaya dari dalam seperti KG

  4. Oleng besar dan Badai


  1. Titik berat (center of gravity) kapal yang merupakan titik tangkap dari semua gaya-gaya yang menekan ke bawah dikenal dengan istilah :

  1. titik G

  2. titk B

  3. titik M

  4. ketiga-tiganya (a,b,c) benar


  1. Ttitk apung (center of buoyance) merupakan titik tangkap dari resultan gaya-gaya yang menekan tegak ke atas dari bagian kapal yang terbenam dalam air, dikenal sebagai

  1. titik G

  2. titik M

  3. titik B

  4. ketiga-tiganya (a,b, c) salah


  1. Tinggi titik apung sebuah kapal yang diukur dari lunas adalah

  1. KG

  2. KB

  3. KM

  4. draft


  1. Tinggi metasentris atau metacentris high (GM) sebuah kapal adalah

  1. Jarak tegak antara titik G dan titik M

  2. Jarak tegak antara titik G dan titik B

  3. Jarak tegak antara titik B dan titik M

  4. Jarak tegak antara titik G dan titik lunas


  1. Rumus Morrish dapat digunakan untuk menghitung :

  1. KB

  2. KG

  3. KM

  4. BM


  1. Satuan/ notasi untuk ukuran sarat kapal adalah a. meter

  1. kaki

  2. centimeter

  3. decimeter


  1. Satuan untuk displacement biasanya menggunakan satuan

  1. kg

  2. kuintal

  3. tons

  4. metric ton


  1. Tons Per-inch Immersions (TPI) TPI ialah jumlah berat yang diperlukan untuk menambah/ mengurangi sarat kapal

  1. sebesar 10 cm

  2. sebesar 1 cm

  3. sebesar 1 m








  1. sebesar 1 inchi


  1. Pernyataan diatas (poin 4) dapat diartikan jumlah berat yang harus dibongkar/ dimuatkan untuk merobah sarat kapal sebesar :

  1. 1 inchi

  2. 1 cm

  3. 1 m

  4. 10 cm


  1. Volume kapal dapat digambarkan dengan persamaan sebagai berikut :

  1. L x B x D

  2. L x B x d

  3. L x B x cp

  4. L x B x TPI


  1. Sedangkan volume yang terbenam digambarkan dengan persamaan :

  1. L x B x d

  2. L x B x D

  3. L x B x cp

  4. L x B x TPI


  1. Nilai koefisien balok (Cb) untuk type kapal kotak adalah

a. 1 atau KB = 0,5 d

b. 0,8 atau KB = 0,55 d

c. 0,7 atau KB = 0,53 d

d. diatas 1 atau KB = tak terhingga


  1. Nilai koefisien balok (Cb) untuk type kapal U adalah

a. 1 atau KB = 0,5 d

b. 0,8 atau KB = 0,55 d c. 0,7 atau KB = 0,53 d

d. diatas 1 atau KB = tak terhingga


  1. Nilai koefisien balok (Cb) untuk type kapal V adalah

a. 0,7 atau KB = 0,53 d

b. 1 atau KB = 0,5 d

c. 0,8 atau KB = 0,55 d

d. diatas 1 atau KB = tak terhingga


  1. Nilai KG untuk kapal kosong diperoleh dari a. Pemuatan dan pembongkaran

  1. Percobaan stabilitas/ inclining experiment

  2. Penggeseran momen penegak

  3. Perhitungan stabilitas murni


  1. Nilai titik G diperoleh dari percobaan stabilitas pada saat kapal kosong, sedangkan titik G baru yaitu titik G yang telah berubah (karena pemuatan atau pemabongkaran) dapat diketahui dengan menggunakan

  1. dalil momen

  2. perubahan titik M

  3. formula VCG

  4. perubahan nilai-nilai KB.


  1. Dalam perubahan titik G vertical, dapat dihitung dengan mengetahui titik G dari setiap ruangan yang ada di kapal melalui

  1. maximum capacity kapal

  2. minimum capacity kapal

  3. capasity plan kapal

  4. storage capacity kapal


  1. Letak titik berat suatu bobot diatas lunas kapal disebut

  1. Vertical Centre of Grafity (VCG)

  2. Horizontal Centre of Grafity (HCG)

  3. Moment bobot penegak kapal

  4. Centre of displacement (CD)


  1. Untuk memperoleh KG dapat dilakukan dengan cara mendapatkan nilai G dan perubahannya

  1. Secara vertical

  2. Secara horizontal

  3. Secara vertical maupun horizontal.

  4. Secara melintang dan membujur


  1. Perubahan titik G vertical diperoleh dengan membagi momen akhir dengan bobot akhir dan mengetahui

  1. titik G dari setiap ruangan yang ada di kapal melalui capasity plan kapal.

  2. titik B dari setiap ruangan yang ada di kapal melalui capasity plan kapal.

  3. titik M dari setiap ruangan yang ada di kapal melalui capasity plan kapal.

  4. titik G dan B dari setiap ruangan yang ada di kapal melalui capasity plan kapal.


  1. Dalam memuat seperti tertuang dalam rumusnya, nilai d adalah

  1. KG perpindahan dikurangi KG lama

  2. KG lama dikurangi KG perpindahan

  3. KG lama ditambah KG perpindahan

  4. KG perpindahan dibagi KG lama


  1. Dalam membongkar seperti tertuang dalam rumus, nilai d adalah

  1. KG perpindahan dikurangi KG lama

  2. KG lama dikurangi KG perpindahan

  3. KG lama ditambah KG perpindahan

  4. KG perpindahan dibagi KG lama


  1. Nilai koefisien balok (Cb) untuk type kapal U adalah

a. atau KB = 0,5 d

b. 0,8 atau KB = 0,55 d

c. 0,7 atau KB = 0,53 d

d. diatas 1 atau KB = tak terhingga


  1. Nilai koefisien balok (Cb) untuk type kapal V adalah

a. 0,7 atau KB = 0,53 d

b. atau KB = 0,5 d

c. 0,8 atau KB = 0,55 d

d. diatas 1 atau KB = tak terhingga


  1. KM ialah jarak tegak dari    sampai ke

titik M.

  1. lunas kapal

  2. garis air

  3. garis benaman








  1. garis sarat kapal


  1. Nilai KM adalah nilai yang

  1. dapat dihitung dengan perhitungan biasa

  2. sudah ditentukan oleh si perencana (naval architect).

  3. selalu tetap

  4. semuanya benar


  1. Nilai KM selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan sarat dan bentuk kapal serta sudut senget kapal.

  1. pernyataan tersebut salah

  2. tidak dipengaruhi oleh senget kapal

  3. pernyataan tersebut benar

  4. tidak dipengaruhi oleh bentuk kapal


  1. Ada berbagai cara menghitung KM yaitu: a. Dengan rumus KM = KG + GM

  1. Dengan rumus KM = KB + BM

  2. Dengan diagram metasentrum

  3. Semuanya benar


  1. Kapal langsar / tender memiliki stabilitas positif, tetapi

  1. GM-nya kecil, sehingga kembali ke kedudukan tegak lamban

  2. Konsentrasi muatan ada di bagian bawah kapal

  3. Olengan cepat

  4. Apabila cuaca buruk kapal sulit terbalik


  1. Kapal langsar dapat diatasi dengan cara a.  mengisi penuh tangki dasar berganda dan

memindahkan muatan dari atas ke bawah untuk menurunkan letak titik G

  1. mengosongkan tangki dasar dan memindahkan muatan dari bawah keatas agar titik G naik

  2. menyebarkan muatan secara horizontal

  3. menggerser muatan ke satu sisi atau sudut tertentu.


  1. Kapal Kaku / Stif disebabkan oleh a. GM-nya terlalu besar

  1. GM-nya terlalu kecil

  2. momen penegaknya terlalu kecil

  3. Kapal ini memiliki sifat olengan lambat


  1. Kapal kaku dapat diatasi dengan

  1. mengosongkan tanki dasar berganda dan memindahkan muatan dari bawah keatas agar letak titik G bertambah ke atas sehingga GM bertambah kecil.

  2. Memperbesar GM

  3. Meratakan GM dengan mengatur muatan secara horizontal

  4. Menghilangkan GM


  1. Nilai KB untuk kapal berbentuk kotak adalah a. ½ sarat kapal atau KB = ½ D

b. 2/3 sarat kapal, KB = 2/3 D

c. (20/11) D

d. 1 x D


  1. Nilai KB untuk kapal berbentuk V adalah

  1. ½ sarat kapal atau KB = ½ D

  2. 2/3 sarat kapal, KB = 2/3 D

c. (20/11)D

d. 1 x D


  1. Secara umum dimensi pokok dari bangunan kapal yang menjadi dasar stabilitas kapal adalah

  1. Panjang (length), Lebar (breadth) dan Dalam (depth) dan tinggi (heihgt)

  2. Panjang (length), Lebar (breadth) dan Dalam (depth)

  3. Panjang (length) dan Lebar (breadth)

  4. Panjang (length) dan Dalam (depth)


  1. Panjang kapal yang diukur dari haluan kapal terdepan sampai buritan kapal paling belakang dikenal dengan istilah

  1. LOA

  2. LWL

  3. LPP

  4. LBP


  1. Ada beberapa ukuran lebar yang biasa digunakan dalam pengukuran dimensi lebar kapal yaitu :

  1. Breadth Total dan Breadth Moulded

  2. Breadth Extrime dan Breadth Moulded dan Total Breadth.

  3. Breadth Extrime dan Breadth Moulded.

  4. Breadth Perpendicular dan Breadth Between Perpendicular


  1. Lebar kapal Yang diukur dari kulit kapal bagian luar sampai kulit kapal bagian luar sisi lainnya (diukur pada bagian tengah kapal) disebut :

  1. Breadth Extrime

  2. Breadth moulded

  3. Maximum Depth

  4. Total Breadth


  1. Lebar menurut mal ialah lebar yang diukur dari bagian luar gading pada satu sisi ke gading sisi yang lain biasa disebut dengan istilah

  1. Breadth moulded

  2. Breadth Extrime

  3. Maximum Depth

  4. Total Breadth


  1. Dalam yang diukur dari bagian atas lunas sampai bagian atas geladak disebut

  1. Depth moulded

  2. Minimum Depth

  3. Total Depth

  4. Maximum Depth


  1. Depth moulded (dalam) menurut mal adalah dalam yang diukur

  1. Dari bagian atas lunas sampai bagian atas geladak

  2. Dari bagian bawah lunas sampai bagian atas geladak

  3. Dari bagian atas lunas sampai bagian bawah geladak

  4. Dari bagian bawah lunas sampai bagian bawah geladak








  1. Pembagian kapal berdasarkan bahan pembuatan terdiri dari

  1. Kapal kayu, Kapal besi, Kapal fiber glass dan Kapal ferrocement

  2. Kapal kayu, Kapal besi dan Kapal fiber glass

  3. Kapal kayu, Kapal besi, kapal baja dan kapal ferrocement

  4. Kapal besi kayu, baja, Kapal fiber glass, Kapal ferrocement


  1. Pembagian kapal berdasarkan bawah kapal : a. Round bottom dan V-bottom

  1. Round bottom, V-bottom, Flate bottom dan double bottom

  2. Round bottom dan Flate bottom

  3. Round bottom, V-bottom dan Flate bottom


  1. Pembagian kapal berdasarkan bangunan atasnya : a. Satu pulau, dua pulau, tiga pulau dan empat pulau

  1. Satu pulau, dua pulau dan tiga pulau

  2. Satu pulau dan dua pulau

  3. Satu pulau dan tiga pulau


  1. Plat  – plat yang disambung menjadi lajur yang terdapat pada badan kapal biasa disebut dengan: a. Kulit kapal

  1. Refleting

  2. Gading

  3. Dubling


  1. Bagian kapal yang memiliki keguanaan mencegah kebocoran, memperkuat melintang kapal setempat disebut :

  1. Sekat belakang

  2. Sekat pelanggaran

  3. Double bottom

  4. Lunas


  1. Bagian dari kapal yang berjalan melintang di atas dasar berganda (Double Bottom) yang menghubungkan gading – gading kiri dan kanan adalah

  1. Cofferdam

  2. Lunas

  3. Wrang

  4. Double bottom


  1. Ruangan yang terdapat diantara 2  wrang terpenuh yang memisahkan 2 macam cairan disebut a. Sekat kedap air

  1. Wrang

  2. Sekat pelanggaran

  3. Cofferdam


  1. Bagian terbawah dari kapal dan merupakan lajur dasar kapal disebut

  1. Lunas

  2. Cofferdam

  3. Wrang

  4. Sekat pelanggaran


  1. Bagian pada dasar kapal yang dibentuk oleh sekat pelanggaran hingga sedikit kesekat belakang biasa disebut

  1. Bak

  2. Double bottom

  3. Anjungan

  4. Geladak


  1. Tempat untuk mengemudikan kapal, dimana alat

 – alat navigasi guna menentukan posisi kapal berada disebut

  1. Anjungan

  2. Geladak

  3. Gading

  4. Haluan


  1. Merupakan rangka dari kapal dimana kulit – kulit kapal diletakkan

  1. Gading

  2. Anjungan

  3. Geladak

  4. Haluan


  1. Ruangan yang dipergunakan untuk menurunkan titik B atau untuk memperbesar kapasitas balas kapal disebut :

  1. Deep tank

  2. Sekat belakang

  3. Sekat kedap air

  4. Tanki penyeimbang

  1. Dengan menggunakan double bottom khususnya pada kapal-kapal besar akan berakibat pula pada

  1. Mengurangi/kehilangan ruang muatan

  2. Menambah kapasitas ruang muatan

  3. Menurunkan titik berat kapal

  4. Tidak ada pengaruhnya